0106/2021 Wilson M.A. Therik 2 Komentar. Catatan: artikel dengan judul "Indonesia Sebagai Negara Bangsa-Bangsa" telah dipresentasikan dalam acara Kongres Pancasila XI yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tanggal 15-16 Agustus 2007 dan dipublikasikan dalam buku Prosiding Kongres Pancasila
Tetapibagi kita untuk melawan dan bagi kita untuk melawan, kita harus kuat dan mandiri," ujarnya, seperti dikutip Bernama, Jumat (20/12). Malaysia sebagai tuan rumah Kuala Lumpur Summit, menunjukkan bahwa ketergantungan pada negara-negara kuat atas bantuan dana, misalnya, juga membuat negara-negara yang bergantung itu
BangsaIndonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat from YES 201 at SMA Negeri 1 Purwodadi. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; Bangsa indonesia harus mampu menunjukkan. School SMA Negeri 1 Purwodadi; Course Title YES 201; Uploaded By ConstableTapirMaster232.
PenguatanPendidikan Islam Informal dan Non Formal. × Close Log In. Log in with Facebook Log in with Google. or. Email. Password. Remember me on this computer. or reset password. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up. Log In Sign Up. Log In; Sign Up; more; Job Board
Alasanutama bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena lahir dan besar di negeri Indonesia. Maka harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Modal utama tetap tegaknya NKRI adalah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila tidak memiliki kebanggaan terhadap NKRI.
PendiriMartha Tilaar Group, Martha Tilaar, mengatakan perempuan mesti mandiri, mempunyai karakter, dan mampu berkarya. Selain itu, perempuan juga harus berani tampil percaya diri sehingga dapat ikut berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. "Seorang ibu, harus mempunyai karakter, kemandirian sebagai kaum perempuan. Inilah persoalannya.
. Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu cara menegakkan integritas bangsa. Bagaimana tidak, keberagaman bangsa adalah keunggulan sekaligus tantangan dan mengandung ancaman apabila tidak dipertahankan integritasnya. Disebut keunggulan karena keberagaman tersebut mengandung arti bahwa segala ahli dan karakter dari masing-masing daerah ada di sini, dan bisa saling mengisi satu sama lain untuk mengembangkan bangsa. Namun, di sisi lain, perbedaan juga terkadang dapat memercikan ancaman. Dengan adanya kebhinnekaan terdapat risiko yang mudah untuk membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat dan memancing amarah hingga lepas kendali. Mudah juga tumbuhnya perasaan kedaerahan yang terlalu sempit sewaktu-waktu yang dapat mengancam integrasi nasional. Oleh karena itu, seluruh warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah integrasi bangsa Indonesia dengan cara mendukung segala upaya dan strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu atau menelaah ada ancaman-ancaman apa saja yang menyelubungi negeri. Kita dapat memulainya dari mengetahui keadaan dan kondisi Indonesia sendiri. Jika kita perhatikan, Indonesia berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek geografis atau kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan sosial pula, antara lain sebagai berikut. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di belahan utara dan daerah berpenduduk jarang di belahan selatan. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme dan liberalisme. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara Asia daratan bagian utara dan demokrasi liberal di selatan. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur. Posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Potensial karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa serta memperkukuh Indonesia sebagai penunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga membuat Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM Apa yang sebenarnya menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 147-158 ancaman terhadap integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan IPOLEKSOSBUDHANKAM. Berikut adalah uraian dari masing-masing potensi ancaman. Ancaman di Bidang Ideologi Contoh ancaman di bidang ideologi misalnya adalah adanya paham lain yang kurang hingga berlawanan dengan ideologi bangsa seperti paham komunisme. Komunisme adalah paham yang telah membuat banyak warga sengsara karena biasa diiringi oleh kepemimpinan tirani yang tidak mengikutsertakan rakyatnya dalam menata negara. Ancaman di bidang ideologi tidak hanya berasal komunisme. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh ideologi liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Meskipun begitu kita harus tetap selektif untuk hanya menerapkan sisi positifnya saja dan meninggalkan pengaruh negatifnya seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dsb. Ancaman di Bidang Politik Contoh ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh negara lain dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia seperti Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ancaman di bidang politik lainnya meliputi Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa; Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah; Ancaman separatisme pemecahbelahan negara dalam bentuk ancaman politik yang dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Ancaman di Bidang Ekonomi Saat ini ekonomi suatu negara terbukti tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Tentunya hal tersebut adalah realitas yang tidak dapat kita hindari dan menghadirkan secara nyata contoh ancaman di bidang ekonomi sebagai berikut. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dan dapat mengakibatkan semakin terdesaknya produk lokal terutama yang sifatnya tradisional, karena kalah bersaing dengan produk luar negeri. Cepat atau lambat perekonomian negara kita dapat dikuasai oleh pihak asing, sehingga dapat membuat mereka memiliki pengaruh besar dan mampu mendikte bangsa dan pemerintah. penjajahan secara ekonomi oleh negara investor. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas yang tidak sehat, seperti ada yang memonopoli pasar. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Berikut adalah uraian dari masing-masing sumber ancaman. Ancaman Sosial Budaya dari Dalam Kebanyakan ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Contoh ancaman di bidang sosial budaya dari dalam negeri meliputi separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Ancaman Sosial Budaya dari Luar Sementara itu contoh ancaman di bidang sosial budaya dari luar yang muncul sebagai pengaruh negatif globalisasi, adalah sebagai berikut. Menyebarnya gaya hidup konsumtif yang selalu ingin mengonsumsi barang-barang dari luar negeri. Munculnya sifat hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup tertinggi dan membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kemewahan yang tidak dimampuinya. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memunculkan pandangan bahwa orang lain tidak ada atau tidak bermakna. Munculnya gejala kebarat-baratan westernisasi yang bergaya budaya barat tanpa seleksi seperti meniru model pakaian dan gaya pergaulan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai dan norma tanah air. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara. Lalu bagaimana agar kita mampu menghadapi berbagai ancaman yang ada? Salah satunya adalah melalui strategi yang tepat. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional Peran serta dan kesadaran masyarakat bermakna bahwa setiap individu masyarakat harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Dalam buku PPKN yang ditulis oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 192 disebutkan bahwa peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah sebagai berikut. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional Melaksanakan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik dan tidak merusaknya Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Strategi Mengatasi berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM Pertama, strategi yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan jenis ancamannya, yakni non-militer dan militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum. Sementara itu, Strategi pertahanan militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta sishankamrata. Selanjutnya uraian dan perincian dari berbagai strategi mengatasi berbagai ancaman dalam berbagai dimensi atau bidang kehidupan menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 159-165 adalah sebagai berikut. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi Berkaitan dengan ancaman ideologi, Indonesia sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang kuat, mandiri, dan tahan uji, serta mampu mengelola konflik kepentingan. Pengelolaan konflik kepentingan diwujudkan dengan tetap memperteguh wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang politik Dari bidang politik, bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan dan berikan contoh nyata dari strategi mengatasi ancaman bidang politik sebagai berikut. Mengembangkan demokrasi politik. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Menegakkan supremasi hukum. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Strategi yang dicanangkan oleh Indonesia dalam mengatasi ancaman bidang ekonomi adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan. Sistem ini merupakan salah satu strategi yang ampuh untuk melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan Sistem Ekonomi Kerakyatan, perlu dilakukan beberapa hal di bawah ini. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, strategi yang ditetapkan adalah bahwa bangsa Indonesia harus berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Yakni menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian akan melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu. Kesadaran akan keseimbangan dan keserasian juga akan semakin membuat kita melek dalam mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Ancaman militer adalah salah satu ancaman yang paling berbahaya jika tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan strategi yang sangat tepat pula untuk mengatasinya. Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan tepat bagi pertahanan Indonesia. Sistem ini diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Kesemestaan, yakni seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Tentunya dengan menyusun strategi dan ikut melaksanakannya merupakan wujud nyata dari ewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, mari kita semua ikut menyukseskannya dengan cara dan kapasitas diri kita masing-masing. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PERGOLAKAN berdarah yang pecah di Ukraina mengingatkan kita akan pentingnya menjadi bangsa yang mandiri. Karena letaknya di wilayah perbatasan antara dua kekuatan besar, yaitu Rusia dan Eropa, Ukraina menjadi ajang perebutan pengaruh hingga kapan pun. Tarik-menarik kepentingan yang menghimpit negeri eks pecahan Uni Soviet ini begitu kuat sehingga sangat menentukan konstelasi politik dan ekonomi dalam negeri mereka. Sampai kapan drama politik berdarah di Ukraina akan berlangsung? Tergantung dari bangsa Ukraina sendiri mau bersikap seperti apa? Tergantung sikap para pemimpin mereka untuk menentukan ke mana kemudi akan diarahkan? Kemandirian sebuah bangsa tergantung pada banyak hal. Letak geografis, sumber daya alam, geopolitik, sumber daya manusia, dan yang paling penting visi para pemimpinnya. Negeri kaya-raya dengan sumber alam yang melimpah belum tentu bisa mandiri, malah sebaliknya sangat bergantung kepada bangsa lain. Tapi tidak sedikit contoh juga negeri yang miskin sumber daya alam tapi mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia seperti Jepang, Singapura, Swiss. Jepang memang bukan tergolong negara yang tidak punya sumber daya alam, tetapi masyarakat dan pemimpinya memiliki kekuatan dan tekad yang luar biasa sehingga mampu menjadi negara yang unggul dalam teknologi. Jepang tidak hanya bisa mandiri, tapi mampu membuat bangsa lain bergantung kepada mereka. Demikian pula Korea Selatan, India, China maupun Singapura. Mereka memiliki kekuatan yang membuat bangsa lain bergantung kepadanya. Di era globalisasi dunia semakin menyatu, batas-batas negara seolah hilang. Tapi realitas politik juga menunjukkan bahwa bangsa yang mandiri akan lebih mudah menghadapi badai globalisasi daripada bangsa yang hanya menjadi penggembira. Setiap negara harus memiliki keunggulan untuk menutupi kelemahannya. Karena tidak mungkin ada satu negara atau bangsa yang sempurna. Bangsa adidaya pun kelemahannya banyak. Namun mereka mampu mengelola kelemahan itu menjadi kekuatan yang tidak disangkasangka oleh negara rivalnya. Di pihak lain, bangsa yang seharusnya mampu menjadi bangsa yang unggul, tetapi nyatanya hanya bisa menjadi pemain kelas medioker. Sudah puluhan tahun merdeka, tetapi tetap saja menjadi negara berkembang, entah sampai kapan bisa naik kelas menjadi negara maju. Indonesia memang tidak seperti Ukraina. Bisa jadi tantangan ekonomi politik negara kita lebih besar. Tapi modal yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia juga tidak sembarangan. Wilayahnya luas dengan kekayaan alam melimpah, jumlah penduduk besar dengan keragaman budaya yang mengagumkan, lautan luas menyimpan kekayaan besar, sumber daya mineral, hutan, dan sebagainya. Mestinya Indonesia bisa maju pesat menjadi salah satu macan Asia atau bahkan macan dunia. Sudah. Tapi mengapa kita tetap begini-begini saja. Negara miskin tidak, negara maju juga belum. Dengan semua kelebihan yang kita miliki, Indonesia mestinya bisa lebih dari sekarang. Salah satu yang menyebabkan mengapa kita sulit menjadi bangsa mandiri adalah karena mental masyarakat dan pemimpinnya yang tidak seiring sejalan. Pemimpinnya ke mana, rakyat maunya ke mana. Tidak ada satu kepentingan besar yang bisa menyatukan seluruh komponen bangsa pada satu tujuan. Dulu semua bersatu mengusir penjajah. Kemudian bersatu untuk mengusir kemiskinan dan sekarang bersatu untuk memberantas korupsi. Memberantas korupsi memang misi besar karena korupsilah yang menggerogoti kekayaan negara. Tapi apa tujuan berikutnya setelah korupsi dijinakkan? Bukankah kita ingin menjadi bangsa besar yang disegani bangsa lain? Bukankah kita harus bisa mandiri dan sejajar dengan negara besar lain? Ini yang harus dijawab oleh parpol dan para calon presiden capres yang akan bertarung pada pemilu nanti. Jika benar mereka memiliki cita-cita akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan mandiri, mestinya program-program itu sejak sekarang harus sudah disampaikan ke publik. Capres atau parpol harus berani dengan lugas menyatakan akan membawa bangsa ini menuju kejayaan sebagai macan Asia dan macan dunia. Rakyat menunggu siapa yang paling layak memimpin bangsa ini menuju kejayaan.nfl
bangsa indonesia harus menunjukkan sebagai negara yang kuat dan mandiri